Ramadhanku kali ini nampak berbeda. Rasanya sepi, tak seramai dulu.
Pukul 03.00 pagi Ibuku membangunkanku dan mengajak untuk bangun sahur. Kebetulan kamarku berada dilantai 2. Otomatis ibu hanya cukup berteriak dari meja makan agar aku turun ke bawah.
Dengan kesadaran seadanya aku berjalan sempoyongan, melangkah perlahan melewati satu persatu anak tangga. Jika salah langkah sedikit saja sudah dipastikan aku akan menjadi manusia gulung yang penuh memar.
Untungnya pada hari itu aku memiliki nafsu makan yang bagus sehingga aku makan hingga kenyang. Setelah sahur ibu ku tidak mengijinkan ku untuk kembali tidur jadi aku menunggu waktu shubuh dengan menonton Frozen. Setelah sholat shubuh aku kembali kekamarku namun sebelum tidur aku menyempatkan untuk melihat tiktok sampai pukul 05.00 pagi. Setelahnya itu aku melanjutkan tidur.
Untuk menyambut awal puasa, sekolahku diliburkan selama 3 hari. Jadi pada hari pertama libur, aku hanya tidur tiduran di kamar. Aku akan turun kebawah hanya untuk buang air kecil atau sekedar mengambil paket yang kebetulan datang.
Rasanya sangat membosankan, aku sudah membaca banyak AU angst, aku juga sudah menonton film Disney tapi tetap saja, rasanya hidupku sangat lontang lantung.
Setiap sore aku pergi tadarus bersama teman temanku. Awalnya aku selalu pergi ke musholla terdekat namun, karena dimusholla kau tidak mempunyai teman, aku pun berpindah menuju masjid yang mana disana terdapat teman temanku.
Selama libur awal puasa aku sangat menikmati, karena dengan libur aku hanya akan berada di rumah dan keluar hanya untuk tadarus dan tarawih. Jadi aku tidak perlu bertemu banyak orang.
Seperti Ramadhan-Ramadhan sebelumnya, sepulang tadarus aku akan duduk di teras untuk menunggu suara adzan maghrib. Dulu saat menanti suara Adzan aku selalu ditemani oleh kakak sepupuku, namun Ramadhan kali ini tidak lagi. Aku akan duduk sendirian sembari menyapa kucing yang lewat depan rumah.
Saat Adzan berkumandang aku akan berlari masuk sambil berteriak “bukaaa”.
Setelah berbuka aku akan merebahkan tubuhku seraya menonton televisi sejenak. Lalu aku pergi berwudhu untuk sholat magrib di masjid. Kegiatan selanjutnya adalah sholat tarawih.
Setelah selesai melaksanakan sholat tarawih, aku segera bersalaman dengan jama’ah perempuan yang ada. Setelah itu aku segera beranjak keluar. Aku berjalan dengan cepat menuju rumah. Sesampainya di rumah aku melihat bapakku yang sudah menonton televisi. Jangan heran, bapakku tarawih di musholla yang tentunya lebih cepat dibanding di masjid.
Setelah menaruh mukenahku, aku mengambil air putih dan snack lalu kubawa ke kamarku.
Dikamar aku menyalakan laptop dan mulai menonton MV dari NCT dan AESPA. Terkadang aku ingin menjadi artis K-Pop seperti mereka, namun aku tertampar kenyataan kalau aku adalah tipe orang yang malas bergerak.
Hingga sekitar pukul 22.00 aku mulai membaca AU sad dengan Iringan lagu yang menyedihkan pula. Terkadang aku merasa dejavu saat mendengar lagu yang kuputar. Pukul 00.00 aku mulai tidur dan bangun lagi saat pukul 03.00. seperti biasa aku dibangunkan oleh suara alarm chenle yang disusul dengan teriakan ibuku.
Siklus Ramadhanku hanya seperti itu, tidak ada ngabuburit karena orang tuaku tidak memperbolehkan ku keluar, sedikit kecewa namun juga bersyukur karena dengan hal itu aku tidak perlu buang-buang tenaga.
Entah bagaimana aku akan menolak ajakan temanku untuk sekdar buka bersama dan nagbuburit, karena sejujurnya aku sangat malas untuk keluar rumah.
Penulis : Aliza Nur Hamidah